Cara Kerja Foam Nozzle Fire Fighting dalam Mengatasi Kebakaran

foam nozzle fire fighting

Di saat air tidak bisa memadamkan api, foam nozzle fire fighting menjadi cara lain dengan menggunakan media busa khusus. Nozzle ini memang mirip untuk penyemprotan air biasa, tapi ada beberapa jenis lain yang memang dikhususkan untuk mengeluarkan busa.

Alat ini akan mengeluarkan busa untuk menutupi permukaan area terbakar, lalu lapisan tersebut menghentikan udara luar agar tidak terkena api tersebut. Cara ini sangat efektif terutama untuk kebakaran akibat dari cairan mudah terbakar.

Dengan kemampuannya yang bisa menjangkau area lebih luas dan mencegah penyebaran api, foam nozzle sering digunakan di lokasi-lokasi berisiko tinggi, seperti hanggar pesawat, tangki penyimpanan, sampai pabrik industri.

Penggunaan foam nozzle tidak hanya soal menyemprotkan busa, tapi juga soal bagaimana busa tersebut dihasilkan dan diarahkan dengan tepat sasaran. Alat satu ini tentunya akan membuat proses pemadaman jadi lebih cepat, aman, dan minim risiko munculnya api kembali.

Buat Anda yang penasaran bagaimana cara kerjanya, berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Cara Kerja Foam Nozzle Fire Fighting

Foam nozzle menggunakan sistem energi yang rendah dibandingkan air, dengan kata lain proses pembentukan busa hanya mengandalkan energi dari tekanan air yang didorong pompa.

Udara ditarik ke dalam nozzle melalui efek Venturi, yakni prinsip fisika di mana cairan dengan aliran cepat menghasilkan tekanan rendah yang memungkinkan udara masuk.

Di saat larutan busanya masuk ke tengah nozzle, tekanannya menjadi semakin turun dan seketika udara tertarik masuk. Proses tersebut akan menghasilkan gelembung-gelembung busa yang nantinya dikeluarkan dari ujung nozzle. Semakin banyak udara yang ditarik, semakin besar juga volume busa yang dikeluarkan.

Jadi tidak heran kalau hal ini menjadikan foam nozzle fire fighting sebagai alat yang sangat efisien, terutama di situasi api harus dipadamkan dengan cepat sehingga tidak menyebar ke tempat lain.

Penggunaan Foam Nozzle Fire Fighting di Lapangan

Foam nozzle biasanya sudah terhubung dengan sistem penyimpanan dan keluarnya busa yang bisa bersifat portabel atau permanen. Misalkan saja, peralatan ini bisa dipasang di kendaraan pemadam seperti truk DAMKAR, trailer pemadam, atau di bangunan industri.

Selain itu, nozzle satu ini ini juga sudah termasuk tangki berisi larutan pembentuk busa dan suplai gas. Biasanya udara dialirkan bersamaan ke dalam manifold (alat untuk mengontrol aliran gas) untuk mencampur semua bahan dengan tekanan tertentu.

Dari manifold inilah busa terbentuk, lalu dialirkan melalui selang menuju nozzle untuk disemprotkan ke area kebakaran. Larutan pembentuk busa tersebut bisa dari campuran yang sudah siap pakai (pre-mixed) atau dicampur secara langsung saat proses berlangsung (blend-on-the-fly).

Hanya saja, seseorang juga bisa mengatur sendiri takaran cairan ke gas untuk mengontrol konsistensi busa, umumnya menggunakan rasio antara 1:15 sampai 1:50, tergantung jenis kebakaran dan area yang dihadapi.

Dengan kombinasi teknologi sederhana, foam nozzle menjadi cara pemadaman yang tidak hanya cepat, tapi juga bisa mencegah penyebaran api. Itu sebabnya, perangkat ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari sistem foam nozzle fire fighting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *