Mengenal Efek Samping Tindakan DSA

Ilustrasi penggunakan DSA dalam dunia kedokteran

Efek samping tindakan DSA perlu menjadi perhatian meskipun prosedur ini merupakan salah satu teknologi pencitraan medis yang canggih. Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah teknik yang menggunakan sinar-X untuk memeriksa arteri dan vena, guna mendeteksi adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah. 

Prosedur ini melibatkan pemasukan tabung tipis dan fleksibel melalui arteri di paha, lalu disuntikkan zat kontras untuk memperjelas aliran darah yang tampak pada hasil sinar-X. Melalui teknik ini, dokter dapat mempelajari kondisi pembuluh darah dan mendeteksi adanya kelainan secara lebih akurat.

Apa Efek Samping Tindakan DSA

DSA dilakukan dengan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah di area pergelangan tangan atau selangkangan, kemudian diarahkan ke pembuluh darah target, misalnya pembuluh otak, jantung, atau pembuluh di organ lain. Setelah itu, zat kontras berbasis yodium disuntikkan untuk memperjelas gambaran pembuluh darah melalui sinar-X digital. Dengan teknologi digital, gambar pembuluh darah yang dihasilkan menjadi lebih jelas dan detail. Hal itu membantu dokter dalam diagnosis dan perencanaan pengobatan.

Efek Samping Umum dari Tindakan DSA

Meskipun DSA lebih aman dibandingkan prosedur bedah terbuka, beberapa efek samping dan risiko tetap dapat terjadi. Berikut sejumlah efek samping tindakan DSA:

  1. Zat kontras berbasis yodium yang disuntikkan dapat memicu reaksi alergi pada beberapa pasien. Reaksi ini bisa ringan seperti gatal-gatal, ruam kulit, dan kemerahan, hingga reaksi berat seperti kesulitan bernapas atau anafilaksis yang memerlukan penanganan segera.
  2. Selama kateter dimasukkan dan diarahkan, ada risiko gesekan atau tekanan pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan robekan atau perdarahan internal. Meskipun risiko ini kecil, kondisi ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
  3. Area di pergelangan tangan atau selangkangan tempat kateter dimasukkan dapat mengalami perdarahan, memar, atau pembengkakan. Biasanya kondisi ini bersifat ringan dan membaik dalam beberapa hari.
  4. Prosedur ini dapat memicu pembentukan bekuan darah di lokasi kateter yang berpotensi menyumbat pembuluh darah, terutama pada pasien dengan risiko tinggi trombosis.
  5. Walaupun jarang, infeksi dapat terjadi di tempat masuk kateter jika prosedur sterilisasi tidak optimal.
  6. Zat kontras yodium dapat memberikan beban pada ginjal, terutama pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal sebelumnya. Ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal sementara atau permanen.

Risiko dan Pencegahan

Risiko efek samping tindakan DSA relatif kecil dan prosedur ini dianggap aman bila dilakukan oleh tim medis berpengalaman dengan protokol yang ketat. Beberapa langkah pencegahan yang dilakukan meliputi:

  • Sebelum tindakan, pasien akan diperiksa riwayat alergi terutama terhadap zat kontras atau yodium.
  • Tim medis akan memantau tanda vital dan kondisi pasien secara intensif selama dan setelah prosedur untuk mendeteksi tanda-tanda komplikasi.
  • Dengan teknologi digital terkini, dosis zat kontras yang digunakan dapat diminimalkan untuk mengurangi risiko efek samping.
  • Setelah prosedur, area masuk kateter akan dirawat dengan baik untuk mencegah perdarahan dan infeksi.
  • Jika perlu, pasien diberikan obat antikoagulan untuk mencegah pembentukan bekuan darah.

Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah prosedur diagnostik yang sangat membantu dalam mendeteksi dan menangani kelainan pembuluh darah dengan tingkat keamanan yang tinggi. Namun, seperti tindakan medis lainnya, DSA memiliki potensi efek samping. Risiko ini relatif kecil dan dapat diminimalkan dengan persiapan dan pengawasan medis yang tepat. Pasien perlu memahami potensi efek samping tindakan DSA ini dan segera melaporkan gejala yang mencurigakan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *